Penetapan kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional membawa angin segar bagi pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan di Banjarnegara dan sekitarnya. Status ini merupakan pengakuan atas kekayaan geologi, hayati, dan budaya yang dimiliki kawasan Dieng, sekaligus menjadi peluang untuk mendorong pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.
Penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional Diresmikan
Pada tahun 2024, pemerintah secara resmi menetapkan kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional. Keputusan ini didasarkan pada hasil evaluasi dan asesmen yang dilakukan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, yang menilai potensi geologi, keanekaragaman hayati, serta nilai budaya yang ada di kawasan tersebut. Dengan status baru ini, Dieng diakui sebagai salah satu kawasan geologi penting yang harus dilestarikan dan dikelola dengan prinsip berkelanjutan.
Penetapan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Dieng, yang sebelumnya telah dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Geopark Nasional Dieng meliputi area yang berada di dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo, dengan berbagai keunikan geologi seperti kawah, telaga, dan fenomena alam lainnya. Status ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik Dieng di kancah nasional maupun internasional.
Pemerintah Banjarnegara Sambut Keputusan Geopark
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyambut sangat positif keputusan penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional. Bupati Banjarnegara menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas kepercayaan dan pengakuan yang diberikan kepada Dieng. Menurutnya, hal ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengelola kawasan tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan Geopark Dieng. Dengan melibatkan komunitas lokal, pemerintah berharap segala bentuk pelestarian dan pengembangan kawasan dapat berjalan optimal serta memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi warga sekitar.
Manfaat Status Geopark Nasional bagi Kawasan Dieng
Status Geopark Nasional membawa berbagai manfaat, terutama dalam hal promosi dan pengembangan pariwisata. Dengan pengakuan ini, Dieng memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Peningkatan kunjungan wisatawan diprediksi akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal, mulai dari sektor perhotelan, kuliner, hingga industri kreatif.
Selain manfaat ekonomi, status Geopark juga mendorong upaya pelestarian lingkungan dan warisan budaya yang ada di Dieng. Adanya kerangka kerja yang terintegrasi memungkinkan berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada wisatawan. Dengan demikian, pengembangan kawasan tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Upaya Pelestarian dan Pengembangan Potensi Lokal
Penetapan sebagai Geopark Nasional mendorong Banjarnegara untuk semakin aktif melestarikan potensi geologi, hayati, dan budaya di Dieng. Pemerintah bersama masyarakat setempat telah mulai menjalankan berbagai program konservasi, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, serta edukasi lingkungan kepada generasi muda. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas pariwisata.
Di sisi lain, pengembangan potensi lokal juga terus diupayakan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Dieng yang mendapatkan pendampingan dan pelatihan agar mampu bersaing di pasar wisata. Produk-produk khas Dieng, seperti carica, purwaceng, serta kerajinan tangan, kini semakin dikenal luas berkat promosi yang terintegrasi dengan konsep Geopark.
Pengakuan Dieng sebagai Geopark Nasional menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian sekaligus pengembangan kawasan secara berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan status ini dapat membawa manfaat nyata bagi lingkungan, budaya, serta perekonomian lokal, sehingga Dieng semakin maju dan lestari di masa depan.
Pada tahun 2024, pemerintah secara resmi menetapkan kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional. Keputusan ini didasarkan pada hasil evaluasi dan asesmen yang dilakukan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, yang menilai potensi geologi, keanekaragaman hayati, serta nilai budaya yang ada di kawasan tersebut. Dengan status baru ini, Dieng diakui sebagai salah satu kawasan geologi penting yang harus dilestarikan dan dikelola dengan prinsip berkelanjutan.
Penetapan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Dieng, yang sebelumnya telah dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Geopark Nasional Dieng meliputi area yang berada di dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo, dengan berbagai keunikan geologi seperti kawah, telaga, dan fenomena alam lainnya. Status ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik Dieng di kancah nasional maupun internasional